Senin, 16 Agustus 2010

Cerita di masa lalu (KAMP MEDISKU-posted 08/10/2006)

KAMP MEDISKU

Awalnya gw berfikir ke Jogja, sama aj nyerahin nyawa nih.. tapi gw pikir2 lagi mana ada sih di dunia ini yang aman, makanya gw beraniin diri untuk ke jogja ngikutin Kamp medis, mengikuti panggilan dari Tuhan.

Pada hari pertama gw ngrasa pengen cepet2 balik, soalnya nge BT in banget acara disana. Apalagi temen2 sekamar gw yang super duper pendiem abis. Apalagi masih diselingingi dengan acara kenalan dari temen2 FK di seluruh Indonesia.

Tapi lama2 gw menikmati juga kok apa yang gw kerjain disana, apalgi temen2 sekamar gw adalah temen2 yang paling setia dan paling hebat seantero kamar lantai 4 (menurut gw sih), mereka niat2 aja nungguin gw untuk sharing padahal gw baru balik kamar pas mereka udah siap2 mau tidur. N juga ada cerita2 dimana pas jam istirahat jam 1 ampe 4 sore kita pada kabur ke malioboro untuk surfing barang n jalan2, ampe2 pas hari terakhir kita pada telat n ga mandi untuk ngikutin sesi berikutnya.

Gw merasa dibangun,ditegur,diajar dalam kamp medis ini. Di kamp ini gw menyadari bener untuk apa gw hidup. Ternyata ga ada gunanya hidup untuk diri sendiri, yang dipentingin hanya ego semata. Disana gw harus hidup untuk TUHAN karena segala sesuatu yang gw dapet di dunia ini adalah anugerahNya semata. Tmen2, kuliah, keluarga, talenta, semuanya itu dari TUhan, jadi kalo gitu untuk apa gw bermegah diri pada semua yang gw punya. Gw hanya bisa mengucap syukur dan menerima panggilan yang Dia anugrahkan ke gw yaitu jadi dokter.

Dokter yang kaya gimana? Yang gw tangkep dari sini adalah seorang Kristen dengan panggilan dokter yang bisa memperjuangkan nilai kristianinya ketika ia dihadapkan pada nilai2 kontemporer. Ternyata sulit juga untuk memperjuangkan itu semua.

Paulus dalam eksposisi 2 Timotius udah mengajar dan memberi teladan, bahwa seorang Kristen yang sedang berjuang melawan dunia ini pasti mengalami sengsara dan penderitaan alias nanggung salibnya masing2. tetapi Kristus udah ngasih contoh kepada kita yaitu waktu Ia menganggung salibNYa,betapa menderitanya Ia, tetapi Ia mengatasi semuanya itu dengan KASIH. Gw sangat tertantang banget ketika ada kata Paulus :’Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik dan aku telah mememlihara imanku.” Saat gw liat kata2 ini, gw langsung nangis, karena gw bertanya ma diri gw sendiri “apa gw mampu berkata seperti itu diakhir hidup gw?” apa lagi si kak Erik bilang ketika kita berhasil dalam berjuang di dunia ini Tuhan pun akan berkata “baik sekali perbuatanmu hai hambaku yang BAIK dan SETIA.” Makin berderai lah air mata gw.

Komitmen gw pun udah gw ambil, dan gw berharap biarlah komitmen gw bukan Cuma sekedar di ucapkan atau ditulis, tapi bisa gw hidupi dalam kehidupan gw. KAmp medis ini emang membawa berkat n persekutuan yang kuat diantara temen2 FK se Indonesia.

Moga2 kita2 yang ikut kamp medis bisa menjadi dokter2 yang berintegritas dan mampu berjuang mempertahankan nilai2 kristiani ketika kita diperhadapkan dengan nilai2 kontemporer. Biarlah Allah yang memampukan kita dan menganugrahkan hati untuk tetap TAAT dan SETIA kepadaNYa..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar